Pasar Semawis
Pasar
Semawis
Saat
kalian melangkahkan kaki ke dalam gang, aroma dari berbagai jenis hidangan akan
langsung menggelitik hidung; membuat perut kalian terasa keroncongan. Di depan
bangunan-bangunan toko yang tua nan megah, berjejer tenda-tenda semi permanen
yang berfungsi sebagai kios untuk menjajakan makanan. Di pasar ini kalian dapat menemukan aneka makanan/minuman dan
jajanan khas Semarangan, seperti soto, tahu gimbal, nasi ayam, lumpia,
pisang plenet khas Semarang, es puter, kue serabi, dan bubur kacang.
Bahkan untuk para pencinta olahan non-halal ada beberapa hidangan yang bisa kalian nikmati mulai dari
sate, nasi campur, nasi hainam, bakcang.
Salah satu kuliner yang
paling terkenal di Pasar Semawis adalah pisang plenet Pak Tuko, yang sudah
berdiri sejak tahun 1960. Pisang plenet ini bisa kalian temukandi Gg. Warung
No. 14-16, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Kedai
tersebut hanya bukap tiga kali dalam sepekan, yaitu harti Jumat sampai hari
Minggu, setiap pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB. Cara pembuatannya pun cukup
unik, buah pisang diplenet --dipencet hingga gepeng-- lalu dibakar di
atas arang bersama dengan berbagai macam topping hingga garing.
Setelahnya, pisang ditumpuk seperti sandwich. Untuk menghangatkan tubuh
Pasar Semawis memiliki sajian wedang tahu, yaitu campuran tahu putih nan lembut
yang disiram dengan kuah jahe. Rasa dari wedang tahu ini cukup unik; saat
diminum, rasa kedelai dari tahu langsung mendominasi. Sedangkan kuah jahenya
terasa manis, sehingga menjadi pelengkap dari tahu yang cenderung hambar. Sehingga
penyusuran di Pasar Semawis Semarang bukan hanya menawarkan wisata kuliner yang
mengenyangkan, tapi juga soal suasana. Bagaimana kawasan yang sudah berusia
ratusan tahun masih tetap menawarkan atmosfer yang begitu 'hidup' dan tak
lekang oleh waktu.
Naya 9E/10

Komentar
Posting Komentar